Senin, 26 November 2012

Rangkuman Eksekutif


Rangkuman Eksekutif

SIKLUS REPRODUKSI TAHUNAN CATFISH GAFFTOPSAIL, Bagre Marinus (ARIIDAE) DI LINGKUNGAN PESISIR TROPIS TELUK MEKSIKO [1]

Dirangkum Oleh[2]

Nama              : Muhammad Husni Aslam
           NIM                : 0903136318

Catfish Gafftopsail (Bagre marinus Mitchill) merupakan jenis ikan yang banyak terdapat di Pantai Meksiko, Teluk Meksiko dan  Laut Karibia (6242 ton pada tahun 2001). Negara Tobasco merupakan penghasil terbesar ikan ini (3811 ton) , mewakili 61% dari jumlah tangkapan  (Comisión Nacional de Acuacultura y Pesca 2003). Kelimpahan yang besar membuat ikan ini memainkan peranan ekologis yang sangat penting di wilayah pesisir dan di ekosistem muara Teluk Meksiko (Yanez-Arancibia & Lara-Dominguez 1988) yang memberikan kontribusi untuk transpor energi dalam ekosistem yang berbeda dari zona pesisir. Catfish gafftopsail juvenile dan dewasa mencari makan, mencari pasangan, bereproduksi dan melakukan pemijahan pada ekosistem ini. Meskipun ikan ini berperan penting bagi ekosistem pesisir di wilayah Teluk Meksiko, hanya beberapa aspek hidupnya yang telah dipelajari seperti distribusi spasial-temporal dan pola kelimpahan serta lokasi makan dan pemijahan (Yanez-Arancibia & Sánchez-Gil 1986, Yanez-Arancibia & Lara-Dominguez 1988, Mendoza-Carranza 2003).  Penelitian tentang ekologi spesies ikan ini praktis tidak ada, khususnya yang berkaitan dengan aspek reproduksi catfish gafftopsail di lingkungan pesisir tropis dan hubungannya dengan variabel lingkungan.
Variabel lingkungan, dari Mei hingga Oktober suhu permukaan  air adalah 27,9 ° C ± 0,79 SD, suhu rata-rata minimum diamati selama Mei  (27,1 ° C ± 0,54 SD). Dari November-Maret temperatur permukaan air adalah 24,8 ° C ± 1,44 SD, pada November dan Februari  tercatat suhu tertinggi (26,2 ° C ± 0,50 SD) dan terendah (23,3 ° C ±  0,75 SD). Curah hujan rata-rata bulanan mencerminkan pola musiman, dengan rata-rata 243,3 mm ± 62,73 dari  Juni sampai Oktober. Curah hujan  maksimum terjadi pada bulan Oktober (333,3 mm ±  40,82 SD) dan minimum pada bulan Agustus (170,8 mm ± 47,87 SD).  Selama bulan Mei dan dari bulan November sampai Maret, rata-rata adalah 40,8 mm ± 27,66 SD.  Nilai maksimum tercatat  di bulan Mei (70,8 mm ± 12,90 SD) dan Januari (70,8 mm ± 25,81 SD),  sedangkan nilai minimum yang diamati adalah pada bulan maret (11,2 mm ± 6,84 SD). Oleh karena itu, dalam satu tahun dapat dibagi menjadi dua  iklim periode: yang  pertama  adalah  musim  hujan (Juni sampai Oktober) dan musim panas (November hingga Maret), ditandai dengan  tidak adanya hujan yang intensif. Hubungan panjang dan berat ikan jantan dan betina diperoleh dari 278 betina dan 150 jantan. Analisis ANCOVA menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara panjang dan berat ikan jantan dan ikan betina. Ikan betina lebih banyak ditemukan selama hampir delapan bulan survei dilakukan. Proporsi betina tertinggi yang ditemukan pada bulan November, Januari dan Maret, yaitu masing-masing 76 %, 72 % dan 77 %. Ikan betina lebih banyak ditemukan dibandingkan ikan jantan.           
Nilai indeks kematangan gonad tertinggi pada jantan dan betina  dari Mei hingga Juli menunjukkan bahwa masa reproduksi  terjadi di dalam periode ini. Indeks kematangan gonad betina meningkat dari 5,22%  pada bulan Mei menjadi 6.85 %  pada bulan Juli. Selama bulan lainnya indeks gonad somatik betina  kurang dari 0,5%. Analisa multiple nonparametric tidak menunjukkan perbedaan antara nilai-nilai indeks kematangan gonad pada bulan Mei, Juni, dan Juli, tetapi  menunjukkan perbedaan antara ketiga bulan ini dengan bulan-bulan pengambilan sampel lainnya.
Faktor kondisi (kemontokan ikan) mencapai nilai tertinggi yaitu 0,61-0,63 selama bulan Mei sampai Juni, meskipun nilai tertinggi adalah 0,64 diamati selama bulan Maret. Faktor kondisi (kemontokan ikan) pada bulan lainnya berkisar 0,55-0,57.   Nilai indeks kematangan gonad ikan jantan lebih bervariasi, meskipun meningkat dari bulan Mei (0,03) hingga Juli (0,19). Faktor kondisi (kemontokan ikan) menunjukkan puncaknya pada bulan Juni (0,57) dan menurun hingga nilai terendah pada bulan Oktober (0,49). Diindikasikan tidak ada hubungan yang signifikan antara nilai indeks kematangan gonad ikan jantan dan betina dengan variabel lingkungan (p<0,05).
Jumlah rata-rata oosit matang per  ikan betina adalah 33 butir dengan kisaran 21-62. Hubungan antara panjang ikan dan fekunditas adalah : F = -1,663 + 0,076 * (L), dengan nilai korelasi yang rendah  (r = 0,51). Sedangakan hubungan berat ikan dengan fekunditas adalah: F = 23,656 +  0,009 * (Wt) (r=0,48). Diameter oosit menunjukkan distribusi frekuensi bimodal.  Selama bulan Mei dan Juni, dua kelompok oosit dapat dengan jelas di dibedakan: kelompok pertama 1 - 5 mm dan kelompok kedua 7 - 19 mm.
Tidak adanya pembagian musim yang jelas di banyak  daerah tropis, terutama suhu, telah mendukung argumen bahwa sulit untuk menemukan pola yang jelas dalam reproduksi  spesies ikan . Namun, perubahan oseanografi musiman  dan atmosfir dapat menyebabkan variasi musiman dalam proses biologi  beberapa spesies ikan tropis ketika mereka terkena suhu air atau hidrologi (Welcomme 1985, Sparre & Venema  1995, Pauly 1998). Nilai indeks kematangan gonad ikan jantan dan ikan betina yang telah dianalisis menunjukkan catfish gafftopsail hanya memiliki satu masa reproduksi pertahun di Negara Tobasco, yang berlangsung  selama   hampir  empat  bulan  (Mei-Agustus).   Pemijahan   terjadi   di   perairan pantai   yang   dangkal   ketika  temperatur (27,0-29,0 ° C)  dan  curah  hujan  yang   tinggi    (170,8-333,3 mm).   Hasil   serupa   diperoleh  untuk catfish gafftopsail di  Terminos Lagoon (Yanez-Arancibia & Lara-Dominguez 1988). Di  Arius Guatemalensis (Günther, 1864), periode reproduksi utama juga terjadi selama musim hujan (Burns & Ramirez  1990).
Setelah pemijahan,  masa inkubasi telur di mulut ikan jantan dimulai. Energi yang terpakai untuk proses ini dijelaskan dengan penurunan  faktor kondisi (kemontokan ikan) jantan secara progresif dari bulan Juli hingga Oktober. Hipotesis ini diperkuat oleh  variasi bulanan pada proporsi jenis kelamin selama bulan-bulan ini dan bulan  November, ketika terlihat  penurunan ikan jantan secara progresif. Penurunan ini diduga berkaitan dengan migrasi ikan jantan  dari daerah penangkapan ke zona muara, seperti Mecoacan  Laguna dan Sungai Gonzalez, di mana mereka akan melepasakan larva (Mendoza-Carranza 2003). Migrasi ini bertepatan dengan  akhir periode musim hujan. Hal ini menyebabkan perubahan iklim dan  salinisasi dari sistem muara oleh intrusi air laut,  yang mendukung bagi migrasi ikan ke muara.
Masa inkubasi oleh ikan jantan berlangsung dari bulan Agustus sampai November. Masa ini lebih lama sembilan minggu dari catfish lain : Arius felis (Linnaeus, 1766), A. jella (day 1877), A. leptaspis (Bleeker, 1862) dan lebih lama enam sampai delapan minggu dari A. manillensis  (Valenciennes, 1840) (Merriman 1940, Rimmer & Merrick 1983).  Telah diketahui bahwa ukuran oosit pada spesies Ariidae lebih besar dibandingkan dengan ikan Teleostei lain, meskipun sebagian  studi hanya menyajikan ukuran rata-rata oosit.  Namun distribusi frekuensi diameter oosit dapat  berperan penting dalam menentukan tipe pemijahan suatu spesies  (Vazzoler 1996).
Menggunakan klasifikasi Wallace &  Sellman (1981) dan Vazzoler (1996), distribusi frekuensi diameter oosit ikan betina catfish gafftopsail selama  masa reproduksi menunjukkan perkembangan bersamaan dari dua kelompok oosit. Jenis pemijahan juga telah dilaporkan untuk catfish laut, Netuma barba (Lacepède, 1803), di muara Patos Lagoon , Brasil (Reis 1986). Tipe moutbrooders cenderung memiliki telur berukuran lebih besar dan karena itu  fekunditas lebih rendah seperti pada sebagian besar spesies Ariidae (Dmitrenko 1970,  Yanez-Arancibia dkk. 1976, Etchevers 1978, Rimmer & Merrick  1983, Reis 1986, Palazón dkk. 1994). Tingkat terjadinya stress terhadap lingkungan juga berkurang pada telur dan larva pada tipe mouthbrooding, yang menyebabkan peningkatan daya tahan terhadap lingkungan  (Balon 1984). Meskipun strategi ini menyebabkan berkurangnya fekunditas, telah membuat spesies Ariidae ditemukan pada banyak  habitat dan bertahan dalam berbagai macam lingkungan  (Rimmer & Merrick 1983).  Lokasi-lokasi pemijahan dan waktu reproduksi pada populasi ikan tertentu terkait dengan  seleksi alam, untuk kondisi ekologi yang pas pada  awal pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya (Leggett 1985). Hal ini tercermin dari catfish  gafftopsail di Pantai Tabasco, yang mendapatkan keuntungan dari perbedaan habitat dalam  distribusinya melalui migrasi musiman lokal.

 [1] Dirangkum dari : Caranza, Mandoza Manuel. et al.2005.Annual Reproductive Cycle Of Gafftopsail Catfish, Bagre marinus (Ariidae) In A Tropical Coastal Environtment In The Gulf Of Mexico.Hidrobiologica.15(003):275-282.
[1] Untuk kepentingan mata kuliah seminar literatur

   





0 komentar:

Posting Komentar